Kamis, 15 November 2012

wisata gunung batur



Kintamani Gunung dan Danau Batur

Kintamani, Pesona Gunung dan Danau Batur

Di daerah pegunungan sekitar Kintamani, terdapat Gunung Batur dengan danau kawah yang dalam dan mata air panas alami yang ada di Toyabungkah. Udara pegunungan yang sejuk disertai pemandangan ke seluruh arah, sama indahnya dengan keberadaan beberapa pura penting, yang telah membuat Kintamani menjadi salah satu tempat yang tidak terlupakan dalam agenda wisatawan Bali.
Gunung Batur adalah salah satu gunung berapi kecil, namun letaknya berada di tengah-tengah kawah besar berdiameter 14 Km. Selain itu, Gunung Batur bersebelahan dengan Danau Batur yang berbentuk sabit yang dikelilingi tembok tinggi pinggiran kawah. Ukuran kecuraman kawah akan membuat Anda membayangkan letusan dahsyat dari Gunung Batur yang terjadi sepuluh ribu tahun yang lalu.
Gunung ini masih aktif sampai sekarang seperti penduduk Bali yang masih mengingat letusan yang terjadi pada tahun 1917 tersebut dimana letusan tersebut telah mengambil ribuan nyawa dan menghancurkan ratusan rumah penduduk Desa Batur Tua yang berada di dasar kaldera Batur. Selajutnya masyarakat yang masih hidup akhirnya mengungsi ke Desa Batur yang sekarang (Kalangayar, yang berarti tempat yang baru.) Pura Ulundanu Batur yang sebelumnya juga berada di dasar kaldera di sebelah selatan Gunung Batur turut dipindahkan ke tempatnya yang sekarang.
Pesona yang ditawarkan disini lebih banyak kepada wisata pemandangan alam. Pemandangan alamnya yang berupa kombinasi pemandangan Danau Batur dan Gunung Batur yang berdiri di tengah-tengah kaldera membuat daerah ini menjadi salah satu tujuan wisata paling favorit di Bali
Jika anda mempunyai waktu lebih dan suka petualangan atau fotografi, ada baiknya anda menginap di daerah sekitar Gunung Batur untuk kemudian besoknya melakukan pendakian Gunung Batur atau kaldera Batur di sebelah timur Gunung Batur sambil menikmati indahnya matahari terbit yang muncul dari balik Gunung Rinjani di Lombok.
Obyek wisata Kintamani dapat dicapai sekitar 2 jam perjalanan dari Denpasar atau Kuta. Bisa juga anda lewati ketika Anda inging berwisata ke Lovina.
Penginapan
Terdapat beberapa tempat penginapan mulai dari hotel berbintang sampai dengan jenis home stay di Kintamani. Anda dapat memilih salah satunya untuk menginap sesuai dengan budget Anda. Salah satu penginapan yang cukup baik di sekitar Kintamani yang berlokasi di Toyabungkah.
Restoran
Di Penelokan (tempat melihat-lihat), terdapat beberapa restoran, dimana Anda dapat beristirahat dan mendapatkan menyantap makanan yang sesuai dengan selera Anda.
Oleh-oleh khas Kintamani.
Kintamani terkenal dengan mascot jeruknya. Jeruk bias menjadi alternative oleh-oleh ketika Anda mengunjungi Kintamani. Tapi banyak juga bertebaran took-toko souvenir sepanjang perjalan Denpasar-Kintamani terutama yang melewati jalur Tampaksiring.
Apa yang menarik di Kintamani??
Wisata Trekking & Hiking di Gunung Batur atau Kaldera Batur
Jika anda punya waktu cukup dan suka petualangan kecil, ada baiknya anda menyempatkan diri menginap satu hari di Toya Bungkah untuk selajutnya mendaki ke puncak Gunung Batur untuk melihat matahari terbit. Anda dapat melakukan trekking ini dengan cara meminta pada sebuah kelompok guide lokal atau pelayanan wisatawan yang terdapat disana.
Mengunjungi wisata kuburan Desa Trunyan
Desa Trunyan, merupakan salah satu Desa Tua, sering juga disebut Bali Aga atau Bali Mula. Masyarakat Desa Trunyan masih sangat memegang kuat tradisinya, terutama tradisi penguburan mayat. Penguburan mayat di Trunyan tidak dilakukan sebagaimana layaknya masyarakat di daerah lain menguburkan mayat. Mayat-mayat disana cuma dibungkus kain kafan selajutnya ditaruh di atas tanah dengan dikelilingi oleh “ancak saji” anyaman dari bamboo yang dibentuk sedemikian rupa, kemudian dipancangkan di sekeliling mayat. Hal yang unik adalah, meski mayat tidak ditanam dalam tanah, namun tidak mengeluarkan bau sedikit pun. Masyarakat percaya, bahwa bau mayat itu dinetralisir oleh pohon taru menyan yang tumbuh besar di areal pemakaman Desa Trunyan.
Menurut cerita masyarakat, jaman dahulu kala mayat sengaja tidak ditanam untuk menghalangi bau pohon taru menyan yang konon menyebar sampai ke Jawa. Karena raja yang berkuasa di Trunyan pada waktu itu takut daerahnya diserang lantaran harumnya pohon taru menyan, maka beliau berinisiatif menetralisir bau kelewat harum itu dengan tidak mengubur mayat masyarakat yang meniggal. Akhirnya sampai sekarang tradisi itu masih dipegang teguh oleh masyarakat.
Menikmati air panas alami di Toyabungkah
Toya Bungkah merupakan salah satu kawasan yang mempunyai air panas alami di Bali. Sampai-sampai pujangga sekaliber Sutan Takdir Alisjahbana mendirikan sebuah rumah yang selajutnya dipakai ajang seni oleh masyarakat sekitarnya pada tahun 70-80an. Ada dua macam air panas di sana, yang pertama dikelola oleh Yayasan milik Desa Adat Batur, sedangkan yang satu lagi dikelola oleh perusahaan. Ada baiknya anda coba air panas ini, karena dengan suhu yang mencapai 30-45 derajat air panas Toyabungkah dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit kulit.
Mengunjungi Pura Ulundanun Batur
Pura Ulun Danu Batur, letaknya dekat dengan Desa Batur. Ini adalah pura terpenting setelah Besakih. Pura Batur merupakan salah satu pura Kahyangan Jagat, yaitu pura-pura terpenting di Pulau Bali. Sangat baik dikunjungi setiap waktu sepanjang tahun, khususnya selama Odalan, yang biasa terjadi pada Bulan Maret namun tergantung pada bulan purnama, dimana didedikasikan pada Dewi Danu. Danau Batur dipercaya sebagai sumber irigasi seluruh pulau Bali.

Air Sanih



Tempat Pemandian Yeh Sanih

http://bali.panduanwisata.com/files/2011/10/yeh-sanih.jpgSatu lagi tempat wisata yang mesti dikunjungi ketika ke Bali ialah Yeh Sanih yang berada sekitar 17 km dari Kota Singaraja. Memangnya kenapa mesti berkunjung ke Yeh Sanih? Karena mata air ini beda dengan mata air yang lainnya, yakni sumber mata airnya berasal dari aliran sungai bawah tanah yang berasal dari Danau Batur. Yeh Sanih ini juga bukan sembarangan tempat wisata karena airnya juga dianggap suci sehingga kerap digunakan untuk upacara keagamaan bagi umat Hindu.


 Yeh Sanih juga terkenal karena kealamiannya. Yang paling menarik tentunya karena lokasi Yeh Sanih yang berdekatan dengan Pantai Lovina sehingga bisa sekalian mengunjungi pantai yang indah tersebut. Pemandian ini tekenal jauh dari pusat keramaian sehingga suasananya begitu hening, sunyi dan sangat kondusif bagi mereka yang datang dengan tujuan untuk menenangkan diri.
Selain bisa mandi di Yeh Sanih dan berkunjung ke Lovina Beach Resort, disini juga ada area tempat ziarah bagi umat Katholik yakni Goa Maria Air Sanih yang letaknya dekat dengan wisata Air Sanih. Untuk menjangkau ke goa tersebut, Anda cukup melewati jembatan kecil. Dan kira-kira jaraknya 20 meter disebelah kananya ada petunjuk Pakraman, Banjar Yeh Sanih. Dan tidak jauh dari situ Goa Maria Air Sanih sudah nampak.


 Area Yeh Sanih yang berada di dekat laut relatif nyaman untuk berenang dan melakukan aktifitas olahraga air seperti surfing, atau sekadar berbaring sambil menikmati keindahan alam sekitar di pantai yang pasirnya hitam berkilauan. Adapun disekitar objek wisata ini ada beberapa penginapan kecil dan juga restoran yang bisa Anda singgahi jika diperlukan.
Lokasi
Objek wisata Yeh Sanih berada di Dusun Yeh Sanih, Kecamatan Kubutambahan yang berjarak sekitar 17 km ke sebelah timur dari Kota Singaraja, Bali.
Selamat Berkunjung!

Jumat, 09 November 2012

wisata Jatiluwih


Permainan Air Jatiluwih


Daerah yang terdiri dari kata "Jati" dan "Luwih" yang berarti "benar benar indah" ini juga menyediakan permainan air yang bisa Anda nikmati. Setelah Anda memakai pelampung, helm, serta peralatan lainnya, anda dapat terus menuju tempat permainan dengan kembali menggunakan mobil Volkswagen. Permainan air berada di sebuah sungai yang dibendung aliran airnya. Anda akan menyusuri sungai dengan menggunakan sebuah ban pelampung. Anda hanya tinggal tidur diatas pelampung sambil menikmati pemandangan di kanan kiri anda, dan aliran sungai akan terus membawa Anda ke permainan selanjutnya, yaitu Anda akan bermain rafting atau arung jeram.
Setelah sampai di tempat rafting, Anda harus naik ke sebuah perahu karet yang berkapasitas 2 orang. Seorang pemandu akan ikut dalam perahu karet dan bertugas untuk mendayung. Dalam perahu karet, Anda akan merasakan air sungai yang akan menghantam Anda sepanjang sungai yang disusuri. Selesai dengan perahu karet, Anda akan naik jeep off the road kecil untuk kembali ke restoran.
Bila Anda ingin lebih menikmati panorama dan merasakan perjalanan off road, Anda sebaiknya duduk di bagian depan jeep agar bisa lebih leluasa melihat sekeliling dan merasakan perjalanan Anda. Setelah sampai restoran, Anda dapat berbilas kemudian kembali ke bus dengan kembali menggunakan Volkswagen. Bila Anda ingin melupakan sejenak rutinitas perkotaan, suasana pedesaan Jatiluwih di Bali siap menyambut Anda.

Rabu, 24 Oktober 2012

taman ujung

                         TAMAN UJUNG 

                          

Taman Sukasada sekarang lebih terkenal dengan nama Taman Ujung Karangasem terletak di Dusun Ujung, Desa Tumbu, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem. Taman ini berjarak sekitar 5 km arah tenggara dari Kota Amlapura. Taman yang dibangun oleh Raja Karangasem: I Gusti Bagus Jelantik yang bergelar Anak Agung Agung Anglurah Ketut Karangasem dengan konsep sempurna ini merupakan kebanggaan warga Karangasem karena awalnya memiliki luas hampir 400 hektar, tetapi sekarang hanya sekitar 10 hektar karena tanah tersebut sebagian besar sudah dibagikan kepada masyarakat pada masa landreform. Kepemilikan Taman Ujung ini sekarang sudah diwariskan kepada ahli waris keluarga Puri Karangasem sehingga statusnya menjadi taman milik pribadi tetapi pengunjung umum diperkenankan mengunjungi taman yang tampak megah ini.

Taman Ujung yang merupakan salah satu masterpiece Bali dibangun pada tahun 1909 oleh prakarsa Raja Karangasem Anak Agung Anglurah Ketut Karangasem dengan melibatkan arsitek Belanda yang bernama van Den Hentz dan seorang arsitektur Cina bernama Loto Ang. Pembangunan Taman Ujung juga banyak melibatkan arsitektur (undagi) tradisional serta mendapat petunjuk dari Mr. Wardodjojo seorang teknisi dari Dinas Pekerjaan Umum. Taman Ujung sebenarnya merupakan pengembangan Kolam Dirah yang telah dibangun lebih awal pada tahun 1901.


Pembangunan Taman Ujung selesai pada tahun 1921, namun pekerjaan pembangunan masih terus dilanjutkan. Tepatnya pada tahun 1937, Taman Sukasada (Taman Ujung) Karangasem diresmikan dengan sebuah ‘mahligya’ yang ditandai dengan sebuah prasasti batu marmer yang ditulis dengan huruf latin dan Bali dengan menggunakan dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan Bali. Prasasti tersebut ditempelkan pada salah satu dinding di Bale Warak.


Marmer sebelah kiri yang bertulis huruf latin berjumlah 8 baris berbunyi:

Peringatan
Waktoe kerja
Dewa jadnya
Maligya
Poeri Agung
Kawan Karangasem
Tanggal
6 Agustus 1937

Sedangkan marmer sebelah kanan dengan aksara dan bahasa bali berbunyi

Pekeling daweg rahina karyya dewwa yajna
miwah malighya rin puri agung kawan karanase
m, duk rahina, su, pa, wara prabakat, pan pin
m, sasih, 2, usaka 1859 maka li
nga rin malighya, padhandha ghde ktut karanase
da hanake hangun ghde hanlurah ktut karangase
m raja lombok, miwah hida hanake hagun
ghde jlanthik, jumnen hagun ring karanasem.

Kedua prasasti tersebut menunjukkan bahwa pembangunan selesai pada tanggal 6 Agustus 1937. Hal yang menarik dari kompleks bangunan tersebut yaitu perpaduan tiga unsur budaya yaitu Bali, Belanda, dan Cina sehingga melahirkan kekhasan arsitekturnya. Arsitektur Bali terlihat jelas pada motif dekorasinya berupa cerita-cerita wayang serta motif patra lainnya, arsitektur Belanda terlihat pada bentuk bangunannya yang memiliki gaya indis, dan arsitektur Cina terlihat pada pembuatan gapura masuk, kolam segidelapan, dan Bale Bundar (gasebo).